TRAVEL TO NEPAL - HOLIDAY GATE AWAY


Ceritanya berawal ketika surfing di mbah google tentang tempat-tempat liburan yang murah meriah, secara tak sengaja masuk ke sebuah blog milik seorang cewek Indonesia yang sudah pernah berlibur ke sana (maaf lupa nama blognya dan ownernya). Ketertarikan akan Nepal mulai muncul khususnya ketika tau bahwa dari Indonesia ke Nepal itu tidak memerlukan apply visa dari Indonesia tapi cukup apply visa pas di bandara saja atau istilahnya Visa on Arrival (VOA) dan kebetulan ada teman di Nepal yang mengundang datang berkunjung ke sana. Waktu ke sana sekitar tanggal 19 December 2016 harganya cukup murah sekitar 25USD untuk tourist visa selama 15 hari dan masih bisa diperpanjang lagi. Atas dasar ketertarikan itu maka mulailah saya mencari tau lebih banyak tentang Nepal, mulai dari budaya, mata uang, touristm spots, hotels dan juga transportasinya. setelah browsing-browsing akhirnya memutuskan untuk liburan ke sana pada bulan December 2015. Saat itu, waktu browsing-browsing mungkin sekitar bulang Juni-Juli. setelah dapat clear informations mulailah hunting ticket promo, karena memang budgetnya yang terbatas. akhirnya dapatlah tiket promo Jakarta - Nepal kurang lebih seharga 3.5 juta dan tiket kembali ke Nepal Indonesia seharga kurang lebih 3.4 juta. Berangkat tanggal 18 December dari Jakarta ke Nepal dan transit di Malaysia memakan waktu kurang lebih 10 jam. waktu yang cukup Panjang dan melelahkan. dari Indonesia berangkat jam 10.20 WIB sampailah di Kathmandu jam 10 malam waktu Nepal, Mungkin kalau di Indonesia sekitar jam 11.30 WIB malam. satu hal yang begitu mengesankan, yaitu keramahtamahan orang Nepal. sejak dari Malaysia, saya bertemu dan berkenalan dengan beberapa orang Nepal yang hendak pulang ke negaranya dari malaysia, mereka dengan suka hati membantu saya bahkan ketika di Tribuvhan airport pun mereka dengan sincere membantu saya apply visa on arrival yang mungkin itu jarang terjadi di Indonesia. Ketika sampai kathmandu waktu menunjukan pukul 10 waktu Nepal. udara sangat dingin mencapai 10 derajat celcius. jauh berbeda dengan cuaca di Jakarta yang cukup panas. dan teman saya sudah menunggu di bandara sejak pukul 6 sore :D haha karena salah menyebutkan waktu arrivalnya. Tapi syukurlah dia rela menunggu sampe jam 11 malam saya keluar dari airport. proses menunggu bagasi memakan waktu cukup lama di Nepal, ngantri dan berdesak-desakan. beda dengan kondisi bagasi di jakarta atau malaysia yang lebih rapi dan teratur. kalau anda berniat berlibur ke Nepal, sebaiknya koper bawaaan anda di bungkus dengan rapi dan dikasih tanda yang jelas sehingga tidak rusak dan tertukar. saya menghabiskan waktu di Nepal selama 10 hari, malam pertama saya menginap di sebuah guest house dekat airport. tidak terlalu mewah tapi cukup nyaman walaupun tidak memiliki pemanas air. rate nya sekitar 1000 nepal rupee atau sekitar 100 ribu rupiah. Guest house itu cukup nyaman, karena memiliki restoran juga sehingga kita tidak perlu jauh-jauh mencari tempat makan. Pertama kali makan, agak sedikit weird coz ketika pesan makanan dan disajikan, mereka menyajikannya di piring semacam nampan yang dengan nasi dan lauk pauk menyatu di situ. porsinya cukup banyak, mungkin kalau di Indonsia itu bisa untuk makan berdua atau bertiga kalo makannya sedikit. tapi rasanya cukup enak, curry, pickle (kalo di kita disebut sambel) tapi sambelnya halus banget entahlah campuran rempah-rempah apa tapi cukup enak menambah rasa. Besoknya, saya dengan naik taksi (sekitar 50 ribu ongkosnya) pindah ke hotel yang sudah saya booking sejak dari Indonesia yaitu hotel Discovery Inn (http://hoteldiscoveryinn.com.np/) yang letaknya ada di kawasan Thamel tepatnya di 125, Chibahal Marg, Thamel, Kathmandu, Nepal. Lokasinya agak masuk ke dalam beberapa meter dari jalan utama Thamel, sehingga tidak terlalu bising dan crowded. Ratenya permalam sekitar 130 ribu atau 10 USD per night. Kamarnya cukup luas, dengan kamar mandi hanya memiliki shower dan water heater tanpa 
bathtub. staffnya cukup ramah dan make you feel like home. Selama 9 hari di Nepal saya hanya tinggal di hotel ini, tadinya berniat mau pindah pengen nyobain hotel lain, tapi mereka menawarkan special price jadi niat pindah ke hotel lain saya urungkan. untuk sarapan pagi pihak hotel bisa menyediakan toast sama omelete minumnya bisa black coffee, milk, chia (teh nepal), atau kopi susu. tapi saya sih suka banget dengan black coffee nya harum dan pas banget untuk musim dingin. Keesokan harinya saya mulai explore Kathmandu sendirian, karena kebetulan teman Nepali saya tidak bisa ikut karena dia harus masuk kerja. Udara yang sangat dingin sekitar 3 derajat celcious, membuat saya merasa cepat lelah, 
saya tidak bisa bepergian terlalu jauh, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi Narayanithi Palace yang letaknya tidak terlalu jauh dari penginapan tempat saya menginap. cukup berjalan sekitar 10 - 15 menit kita akan sampai di Narayanithi Palace, yang dulunya merupakan tempat tinggal raja Nepal, tapi sekarang sudah berubah jadi museum yang dibuka untuk umum dengan membayar sekitar 50 ribu rupiah untuk turis asing. bukanya sekitar jam 11 siang. tapi karena saya datang terlalu pagi, akhirnya saya harus menunggu 1 jam hingga musium itu dibuka. Setelah museum dibuka, saya masuk tapi sayangnya hp dan kamera dilarang untuk dibawa masuk. jadi tidak bisa mengabadikan keindahan istana tersebut. sekitar 1 jam saya menghabiskan waktu di dalam museum setelah itu saya kembali ke Thamel dan mampir di sebuah restoran yang tempatnya cukup cozzy, tadinya saya khawatir mungkin harganya cukup mahal, tapi ternyata tidak mahal. saya pesan nasi goreng, dan buff chillie serta segelas susu murni dan teh panas. dan semua itu hanya sekitar 5usd, dengan porsi yang banyak (kalau di Indonesia mungkin untuk 2 orang) dan rasa yang enak. rasanya nikmat dan puas banget. mungkin karena saya sedang lapar atau cuaca dingin membuat kita merasa cepat lapar. Singkat cerita selain Narayanithi Palace di hari-hari berikutnya saya juga mengunjungi beberapa tempat wisata salah satunya Pasupathi Temple yang merupakan salah satu Wolrd Heritage di Nepal. Teman saya kebetulan lagi libur jadi dia bisa mengantar saya melihat-lihat pasupathi temple. Pasupathi Temple merupakan kuil untuk upacara kremasi jenazah. jadi orang yang meninggal akan dibawa ke pasupathi untuk dikremasi. Waktu saya ke sana kebetulan sedang ada upacara kremasi jadi bisa melihat dengan jelas prosesnya, cuma karena ragu apakah diperbolehkan mengambil foto atau tidak jadi saya memutuskan untuk tidak mengambil foto ketika upacara kremasi berlangsung. Kawasan pashupathi temple cukup luas yang kalau dijelajahi semua cukup melelahkan, karena melihat kondisi saya yang sudah kelelahan akhirnya teman Nepali saya menyarankan untuk turun dari tempel dan mencari tempat makan. saya setuju karena memang sudah lapar, lelah dan juga hari sudah menjelang malam. kami keluar dari kawasan Pasupathi dan mencari tempat makan yang enak. karena lelah dan haus saya pesan chowmien (kalau di kita mie goreng) dan ternyata minum es membuat kondisi saya makin drop. sampai bibir pecah-pecah dan berdarah. Kalau Anda berniat ke Nepal saat winter sebaiknya membawa lip balm. itu akan sangat membantu. Selain pasupathi ada juga beberapa tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi seperti swoyambhu temple, durbar square pokhara. tapi karena kondisi badan saya yang saat itu drop karena cuaca extrim akhirnya rencana untuk ke pokhara dibatalkan. Saya hanya mengunjungi beberapa tempat di sekitar Kathmandu dan mencoba berwisata kuliner dari restoran satu ke restoran lainnya. Ada satu jenis makanan khas nepal yang cukup berkesan bagi saya, yaitu momo. momo ini terbuat dari tepung dan dibentuk sedemikian rupa dan tepung ini berisi sayuran atau daging. biasanya menggunakan daging ayam atau kerbau. momo ini enak banget untuk dijadikan camilan dan dimakan setelah disiram pickle. 
This tour is really so impressive to coz actually I can meet my friends there and also can see the nature around and and the cultures. Wish I can visit again one day but of course not during winter season.

Comments