HUMUT PAIT - MAKANAN HUTAN KEKAYAN KULINER NUSANTARA
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan hayati. Kekayaan hayati ini tumbuh dengan subur di alam alam Indonesia. Indonesia secara geografis terletak di garis khatulistiwa, yang memiliki iklim tropis. Tumbuh-tumbuhan itu tumbuh subur di hutan-hutan tropis Indonesia. Hutan-hutan merupakan rumah ternyaman bagi beraneka ragam flora dan fauna Indonesia. Bahkan, hampir seluruh rakyat Indonesia menggantungkan kehidupannya pada keberadaan hutan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hutang banyak menghasilkan berbagai keuntungan buat manusia, keuntungan secara langsung yang dirasakan manusia dari hutan adalah dengan tersedianya bahan-bahan yang sangat dibutuhkan manusia seperti kayu, binatang dan sumber makanan. Sedangkan kebutuhan tidak langsungnya adalah hutan merupakan salah satu paru-paru dunia yang bisa melindungi bumi dan umat manusia dari pemanasan global. Perubahan iklim yang terjadi sekarang ini, dimana musim panas lebih panjang dari musim penghujan merupakan bukti bahwa hutan di Indonesia semakin berkurang. Maraknya pembalakan liar, pembakaran hutan dan penggalian gunung dan hutan untuk dijadikan lahan tambang batu bara menjadi salah satu faktor penyebab deforestasi hutan Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis WALHI bahwa pembakaran hutan sudah terjadi sejak tahun 2014. Pembakaran hutan ini menjadi salah satu penyebab rusaknya hutan-hutan Indonesia.
Selain itu, fauna yang tumbuh di hutam bisa menahan air hujan dan menyimpannya secara alami. Sehingga ketika musim penghujan tiba, bencana tanah longsor dan banjir tidak akan terjadi. Dan ketika musim kemarau tiba, sumber air tidak akan kekurangan karena sudah terserap ke dalam tanah secara alami. Oleh karena itu sangat penting bagi umat manusia khususnya rakyat Indonesia untuk menjaga kelestarian hutan. Kerusakan hutan akan menjadi awal bencana bagi manusia dan makhluk hidup yang lain.
Selain keuntungan-keuntungan di atas, hutan juga bisa mejadi sumber pangan yang cukup menjanjikan. Tumbuhan-tumbuhan hutan itu bisa diolah menjadi masakan-masaka khas Indonesia yang menggugah selera. Tanaman hutan yang mulai banyak dikelan masyarakat adalah seperti pakis haji, pohpohan, boros tepus, cariang, dan humut pait (rotan).
Nah, kali ini saya ingin membahas tentang tanaman hutan yang bisa dikonsumsi yaitu humut pait. Humut pait ini merupakan makanan hutan yang cukup populer di daerah Banten Selatan. Humut pait ini memiliki nama nasional sebagai umbut rotan. Humut pait ini berasal dari tanaman rotan. Rotan atau nama latinnya Calamus axillaris, banyak ditemukan di hutan-hutan Indonesia. Kebanyakan masyarkat Indonesia mengenal rotan ini sebagai tanaman hutan yang bisa dimanfaatkan untuk kerajinan tangan, furniture dan tali. Tidak banyak yang tahu bahwa bagian dari tanaman rotan ini bisa dikonsumsi.
Humut pait atau umbut rotan ini diambil dari tunas rotan yang masih muda. Tunas rotan muda itu jika dibersihkan durinya dan dikupas, maka di dalamnya terlihat umbutnya yang berwarna putih. Humut pait ini menjadi makanan paforit saya dan keluarga. Saat liburan tiba dan pulang kampong, ibu saya senang sekali memasak humut pait ini karena hampir semua anggota keluarga menyukai masakan ini. Umbut rotan ini memiliki rasa yang kesat-kesat pahit. Namun jika diolah dengan sedemikian rupa bisa menjadi masakan yang menggugah selera. Kalau ibu saya biasanya memasak humut pait bumbu merah. Rasanya pait-pait gurih dan pedas. Dimakan dengan nasi panas dan goreng ikan mas. Yummmyy.. enak banget rasanya. Nih ya, saya kasih bocoran resep humut pait ibu saya.
Bahan-bahan:
- Humut pait 5 batang.
- Bawang merah 3 siung
- Bawang putih 3 siung
- Cabe merah 5 buah (bisa lebih kalau suka pedas)
- Lada 1 sendok the
- 1 potong kecil kunyit
- Kemiri 3 buah
- Santan
- Garam
- Penyedap rasa
- Gula merah
Cara membuatnya:

- Potong-potong humut pait yang sudah dikupas
- Rebus humut paitnya dalam presto selama 15 menit (kurang lebih)
- Ulek dan haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, lada, kunyit dan cabe merah.
- Tumis bumbu yang sudah di haluskan dan oseng-oseng sampai tercium wangi.
- Tuangkan santan ke bumbu yang telah di tumis dan tunggu sampai mendidih.
- Masukan humut pait yang telah di presto.
- Masukan garam secukupnya
- Masukan penyedap rasa secukupnya.
- Masukan gula merah/aren secukupnya. (Jika tidak terlalu suka rasa pahitnya, bisa ditambahkan lagi gula merah lebih banyak untuk menyamarkan rasa pahitnya).
Comments
Post a Comment